SENJA DI PLATARAN

Senjaku menguning di Plataranmu
Diiring irama kodok yang tengah senandungkan damai.
Aku merenungi hamparan padi, bergeliat menundukkan butirannya,
Hambakan diri pada bumi dan korbankan raga pada makhluk ciptaan-Nya.

Semarak kerlap-kerlip lampu taman bertebaran,
Meratakan pandanganku mengarah ke hutanmu.
Celoteh jangkrik dan sesekali suara burung berkicau,
Membangkitkan hasratku untuk terus mencumbui kedamaianmu di senja ini.

Malam semakin temaram, di tengah lalu-lalang turis bule yang riang berdendang,
Aku menengadah ke atas langit,
Memandang bulan setengah telanjang,
Dikabuti awan menelan bintang.

Sejukku mulai menampakkan lagi,
Diiring gemericik selokan berbatu menghantarkan air kolam.
Aku duduk di tepi sawah-Mu,
Seraya bersiul memuja kebesaran-Mu.

Ajaib Engkau ya Allahku,
Sungguh besar ciptaan-Mu.
Anganku dikacau pesawat lalu-lalang melintas,
Kaburi imajinasiku, menelan perjalanan batin yang tengah kulalui.

Sehingga aku harus terus berjuang,
Menerobos keperkasaan teknologi manusia yang membisingkan sukma.
Setetes air hujan membangunkan anganku,
Menyadarkan diri bahwa aku masih tinggal di dunia fana.

Walau alam tetap ramah menyapa,
Namun keperkasaan manusia akan tetap menyiksa.

Meneer Sam
Plataran Ubud

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Your Shopping cart

Close