Segelas Sabda telah kutelan bersama sepiring dogma memulas lambungku,berdegup jantungku dan amarahpun terus bergejolak menyalakan egoku menghalau kebenaran Ilahi tubuhkupun semakin memanas
Ku tak mampu lagi berpikir waras tak jua hirau cecuit burung Kutak tak mampu pula merasakan sejuknya angin dan mencecap asin manisnya hidangan yg berbhineka itu
Lidahku makin kelu Hatikupun membatu Keberteriak semakin lantang Kebenaran itu hanya milikku Dogma itu meracuni Sabda itu memberkahi Namun telah kutelan keduanya Sejak kau tempatkan aku dalam sekat agama
Sekat memang membelenggu,tapi Sabda itu menyatukan Ilahi berseru Kasihilah sesamu Namun dogma membelenggu Kau bukan aku
Kafir,Dajjal,Jahanam terhempas mudah dari mulutku bukan lagi aku mengasihimu
Segelas sabda telah kutelan bersama sepiring dogma Sebab aku percaya pada sabda para pemimpin agama