Ketika kau tabur ranjau-ranjau ideologi agamismu,dan meledakkan tali temali persatuan yang telah dirajut para leluhur kita lalu kau kerdilkan dan kau racuni anak bangsaku dengan tafsir tafsir anti Kebhinekaan,aku berteriak menangis meratapi masa depan bangsa ini,mau dibawa kemanakah gerangan negeriku Apakah yang besar harus menginvasi yang kecil,yang mayority mengeleminasi minority,yang kuat menelan yang lemah,atau barangkali rahmatan lil alamin adalah rahmat bagi ambisi dan kekuasaan,sehingga nalar warasmu menjadi bebal dan tercabik-cabik ?
Aku bertanya pada laut yang sedang bergelora dan angin yang makin bergemuruh,menatap rona langit gelap negeriku yang semakin kerdil dan aku terus meratapi Pancasilaku yang semakin hambar dijejali taburan taburan berita perkosaan hak hak kaum kaum minoritas
Bisa jadi kelak negeriku menapaki jejak Syria,Afganistan,jika bibit bibit intoleransi tetap dipelihara oleh negara