Anakku,berhentilah menangis,sebab Mbok De dan Pak De akan terus berseteru membangun kubuHempaskan tangismu dalam sedih dan sendu walau aku mendengar jeritan piluNegeri ini memang bukan untukmu,kau yang terlahir disini,untuk sekedar pelengkap baktiMbok De dan Pak De sedang bertengkar berebut...
Sepucuk pohon cemara berdiri tegar di pantaiku Ditengah hempasan ombak yang bergelora dan nyanyian nyinyir sekelompok manusia Aku bukan bicara waktu Namun aku mengingat kelahiranMu Yang membawa terang dan damai Diantara hati gelap manusia Merah putih hijau...
Aku terjebak dalam sundal dogmaMenghalau logika,menafikan nalarMembayang pada surga,neraka abaikan duniaMengolok dan mengejek,meninggikan tembok keyakinanku sehingga aku mabok melupakan adat dan adab Seolah pemegang kunci sorgawi aku menuduh dan menghakimi sesama anak bangsaku
Sedetik cintaku membara,menyusup ditengah hembusan angin bekuArigato,Kau usap wajahku penuh hangat,Senyum pesonaKau dekap diriku lembutmamapar senyum manis didepan mata Sekejap kukecup bibirmuSeraya kau selimuti batinku dengan kimono dosa Kebekuan ini meleleh seketika,hatikupun menggelepar binar berbinar hasratpun menyala memberanjang cinta...
Konon negeri Konoha sedang dilanda huru haraHuru hara mental kejiwaannyaGenderang perang ditabuh pada sesama anak bangsaAda bela Palestina,ada bela partainya,ada bela Presiden pilihannya,bahkan bela agamanya,yang diserang kok saudara sebangsanya,Caci maki,nyindir,nyinyir,meme-meme,sumpah serapah,ancaman,agitasi,tekanan,intimidasi,sampai gelagat makar,dibiarkan,dilanggengkan,melenggang dengan bebasnya di seluruh antero negeri...
Aku menatap sejuk jendela nirwanaMenyapa awanmu yang tengah semringahDiantara pucuk pucuk pinus yang membentang rindangMenghalau galau,mengundang riangHalangan itu telah kita lalui sayangDengan tangisan kita berduaMengundang Dewa ulurkan tangan Burung sritiku terbang melayang,tapaki bukitmu yang kian menggarangSejukmu kini menyatuDalam mata...
Kudengar lagi senandung caci maki diseputar SPBU,Kampus,dan Rumah RakyatMengawal teriak sopir angkot dan Mahasiswa“NEOLIM,PENJAJAH RAKYAT,PEMBURU RENTE”SPBU ini disita RakyatTerhirup aroma panas ban bekasMerah membaraDan meneteslah air mata sang Bunda Rakyat Jelata Para bidakpun bercelotehMenebar dogma akademisiDisorot media mainstreamMenyanjung dan...
Rerintik hujan membenam hasratku melawan dikau,sebab aku bukan lagi pejuang,aku terhempas dalam kalam kudus sunyi senyap menghalau hasrat dunia menggapai sorgaku Rerintik hujan mengingat nyanyian itu diantara bintangMu yang gemerlap sebab dunia ini hanya sejengkal milikku,dan aku akan menuju...
Sepucuk pohon cemaraBerdiri tegar dipantaikuDitengah hempasan ombak yang bergelora,dan nyanyian nyinyir sekelompok manusia Aku bukan bicara waktuNamun aku mengingat kelahiranMuYang membawa terabg dan damaiDiantara hati gelap manusia Merah Putih Hijau BiruKau dihias demikian indah Diterangi aneka lampu kerlap kerlipWarna...
Aku bersimpuh melabuh didadamuMengikis karang ketegaran hatimu yang makin membatuMenatap berang berang laut dihempas buih,menjelang senjaMenabur retorika masa depan perhelatan hidup ini Angin sepoi menyapa kalbuDitengah gejolak keakuan jiwamu yang terus menambunAku terpukul dan nyaris terpapar asaUntuk membelai dikau...