Penulis: [email protected]

Anakku,berhentilah menangis,sebab Mbok De dan Pak De akan terus berseteru membangun kubuHempaskan tangismu dalam sedih dan sendu walau aku mendengar jeritan piluNegeri ini memang bukan untukmu,kau yang terlahir disini,untuk sekedar pelengkap baktiMbok De dan Pak De sedang bertengkar berebut...

Sepucuk pohon cemara  berdiri tegar di pantaiku Ditengah hempasan ombak yang bergelora dan nyanyian nyinyir sekelompok manusia   Aku bukan bicara waktu Namun aku mengingat kelahiranMu Yang membawa terang dan damai  Diantara hati gelap manusia   Merah putih hijau...

Aku terjebak dalam sundal dogmaMenghalau logika,menafikan nalarMembayang pada surga,neraka abaikan duniaMengolok dan mengejek,meninggikan tembok keyakinanku sehingga aku mabok melupakan adat dan adab Seolah pemegang kunci sorgawi aku menuduh dan menghakimi sesama anak bangsaku

Sedetik cintaku membara,menyusup ditengah hembusan angin bekuArigato,Kau usap wajahku penuh hangat,Senyum pesonaKau dekap diriku lembutmamapar senyum manis didepan mata Sekejap kukecup bibirmuSeraya kau selimuti batinku dengan kimono dosa Kebekuan ini meleleh seketika,hatikupun menggelepar binar berbinar hasratpun menyala memberanjang cinta...

Konon negeri Konoha sedang dilanda huru haraHuru hara mental kejiwaannyaGenderang perang ditabuh pada sesama anak bangsaAda bela Palestina,ada bela partainya,ada bela Presiden pilihannya,bahkan bela agamanya,yang diserang kok saudara sebangsanya,Caci maki,nyindir,nyinyir,meme-meme,sumpah serapah,ancaman,agitasi,tekanan,intimidasi,sampai gelagat makar,dibiarkan,dilanggengkan,melenggang dengan bebasnya di seluruh antero negeri...