Terkenang memory kala ituBerkelindan dengan tawa ceriaAku dan kau tersenyum penuh candaMeniti hamparan masa depan nan digdayaBernyanyi celoteh tentang cinta dan citaMenerabas halang rintang menggapai tujuanHiruk pikuk lupakan waktu Kalbu itu kini membiruDisengat binatang kecil tak berwujudDiam,senyap dan membisuKita...
Rinduku bergejolak menembus atap awan diatas sana Jiwaku melambung diantara ombak geloramumemancarkan hasrat,membuai cintaku dari hulu ke hilirMemang aku tengah terpakau kemolekan tubuhmu dan pandangan sayu matamuDiantara sejuknya hempasan air laut yg tengah menggoda,dan percikan percikan sejukmu yang tengah...
Ketika engkau menghunus pedangMata batinmu sedang bergoyangJiwamupun gagap melayangMaka bersujudlah dengan tenangMenghampiri Sang Khalik dengan sembahyangSebab pedang bukan jalan keluarNamun pintu maut menuju onarKekejian,jerit tangis dan air mata tercipta karena pedangHuru hara,peperangan terjadi karena pedangJiwa jiwa terhempaspun karena pedang...
Aku memeluk rinduku dipantaimuMenatap selasaran pulau penidaHamparan kapalmu mengapung cantik disapa ombak yang sedang bercengkeramaKudengar kau sedang berdendang riaBersama cakrawala bulanmuMelupakan goresan yang pernah kita ukir Sepotong bebek terkulai lemas dipiringkuMerajut kenangan indah yang pernah kau semaiHasratku kembali bergeloraMenuai...
Tubuhmu memancarkan keindahan alami,elok menawan batinAku terpesona pancaran bukit bukitmu yang menjulang cantik diatas awan berarakDikau permata kalbu laksana surga yang hadir dihadapanku Sejengkal demi sejengkal ku susuri anggunmu yang semakin aduhai,elok bak bidadari yang turun kebumiLembah,ngarai,danau,bukit dan gunung-gunungmu...
Tergantung nista diatas palang deritaTeteskan darah penuh ampunanMu Wujudan Kasih Bapa Sang PenciptaHidupi kembali fasat tubuhkuHari demi hari jalan merah kutapakikucabik cabik tubuh suciMu penuh derita,kurobek robek perasaanMu dengan hasrat duniakuKutikam lambungMu denganPikiranku,perkataanku,mulutku perbuatanku,mataku,tanganku dan seluruh pancainderakuterlupa hina akan...
Kebenaran yang ada di dunia sejatinya hanyalah persepsi semata, Benar menurut kita,belum tentu benar menurut orang lain Kebenaran menurut persepsi kita,tidak layak dipaksakan kepada orang lain Sebab jika kita sudah merasa paling benar sendiri,besar kemungkinan kita telah salah tafsir...
Pagi ini Cintaku membara menggadang di kau yang tengah bersolek dilayar gadgetMembutai seluruh jiwaku bermata kudakudekap bayangmu sepanjang sinar mentariJiwaku bersorak menggelegar laksana petir merayu,mendayu,meniti pesonamu ditengah alunan desir pasir dihantar angin sepoi Kini ku rindui dikau Berangin-angin dimadu...
Aku terkapar menahan rindu,menekan gejolak,membajak batin,menunggui penantianmu yang tak kunjung tibaDikau laksana berang berang yang timbul tenggelam terbawa arus cintamu yang makin mendalam,membuai berjuta mimpi dialam sanaKadangkala kau sesekali timbul sejukkan mata batin, namun seringkali kau hilang tenggelam susuri...
“”Aku adalah setitik debu yang meniti ruang dunia dalam kurun waktuTerbang melayang menjalani tiupan TuhanKadang panas diterpa terik atau hanyut dihempas air hujanNamun aku tetap dipeliharaNya,dan dijagaNya laksana bola mataNya” MeneerSam