BALADA OPA OMA

Opa menawan senyum tergirang Memandang oma jadi meriang Merinding rinding bulu pipinya Akibat kerling si mata oma Oma terpana tergila gila Karena opa membagi harta Diciumlah kening si opa oleh sang oma,tak lama jua pingsanlah dia teringat anak cucunya...

Read More

MALAM TAHUN BARU

Bulanku tengah semarak berbinar cumbui matahariku yang tengah terlelap berselimut awan, bintang-bintangkupun bersiul riang,tersenyum semringah menghela sejuknya malam,Ditengah rintik gemerintik hujan,membasahi bumi,dar der dor kembang api mulai berdansa melukis langit mewarnai riang gembira,gelak tawa,sandarkan harapan masa depan kita nan...

Read More

KUSUSURI

Kususuri lambirinmu diantara bebatuan purbaKutapaki airmu sejengkal demi sejangkalMeraup kesejukan ituDitengah hasrat yang membaraMemandang kemolekanmuAku bersiul menyapa dinding dan menepuk bebatuan Kakiku terjerat menantang gemericik airMenggapai titian mata yang nyaris terpesonaDalam kemolekan tubuhmuIndah secantik kupu kupu Aku terhenyak menatap...

Read More

PASKAH

Dia yang terpalang karena ambisi tokoh agamaCucurkan ampunan bagi kita manusiaHadirkan jembatan perdamaian dengan Sang Hyang WidhiDatang menghamba penuh kasih sayang,rendah hati,melayaniDitengah kekejaman,kebiadaban anak manusiaDitengahUmpatan,cambukan dan cacimaki Meneteslah darah Sang Anak DombaMembelah tirai jurang maut Menutup rapat pintu kutuk...

Read More

DIKAKI GUNUNG PANDERMAN

Sejuk merasuk,menyapa pori pori kulitku,diiiring auman singa membahanaAku memandang bukit bukitmu menjulang cantik menyapa langit yang tengah membiruDiantara merah kuning bungamu yang terus memekarMenawarkan gairah cintamu dipagi ini,lincah semringah,bak berang berang berdansaTerbentang semburat pucuk pucuk pinus menghijau didepan mataku,tawarkan...

Read More

DIPERSIMPANGAN

Ketika kau tabur ranjau-ranjau ideologi agamismu,dan meledakkan tali temali persatuan yang telah dirajut para leluhur kita lalu kau kerdilkan dan kau racuni anak bangsaku dengan tafsir tafsir anti Kebhinekaan,aku berteriak menangis meratapi masa depan bangsa ini,mau dibawa kemanakah gerangan...

Read More

ACAKADUT

Ada sinyal merah yang dibaca Sang PanditaNegeri kita sedang tidak baik-baik sajaHukum carut-marut,keadilan terpanggangDiiring harga bahan pangan yang kian melambungRakyat tergagap mencari solusiBerteriak di pasar,di jalan dan di lorong-lorong gelapNamun tak jua didengar sang Punggawa,dilirik Sang RajaSetan cingkrang berjenggot...

Read More

SETITIK SURGA

Setitik surga tengah menyapa jiwa ditiup denting hip hura,kerlap kerlip silaukan mataKuteguk anggurku didepan meja,melayangkan pandangan dipanggung utamaHiruk pikuk teriak gembira,sekilas kupandang sepasang mata,sejuk cantik penuh gelak tawa,ceriaKutarik Jiwaku dalam hasrat muda ingin kugayut si pemilik mata Hentakan manis...

Read More

AKU REBAH DIPANTAIMU

Aku rebah dipantaimu,menyanjung ombak yang tengah berdebur menyapa lembutnya pasir-pasir lautKerlap kerlip kemilau dipantaimu,menuangkan hasratku untuk melukiskan keindahanmu dalam setiap kata malam iniHempasan angin sejukmu membawa anganku kembali melukis guratan wajahmu dimasa lampau yang kini tampak membayang kembali dalam...

Read More

Fifteenth Scream

Menyeriap menapaki bukitmu,lembut gemerlap menghela nafas,diantara butiran-butiran tetes keringatmu,harum semerbak aroma dupa,Aku merangkak menyerbak rumput,jengkal demi jengkal membelai titik titik kejang menggelinjang Senyummu mengulum batin,berteriak menapaki waktuFifteenth Scream membahana diantara tembok-tembok beku,dinding dinding kaku,diiring siulan desir angin pantai sepoi,...

Read More

Your Shopping cart

Close