DIKAKI GUNUNG PANDERMAN

Sejuk merasuk,menyapa pori pori kulitku,diiiring auman singa membahanaAku memandang bukit bukitmu menjulang cantik menyapa langit yang tengah membiruDiantara merah kuning bungamu yang terus memekarMenawarkan gairah cintamu dipagi ini,lincah semringah,bak berang berang berdansaTerbentang semburat pucuk pucuk pinus menghijau didepan mataku,tawarkan...

Read More

DIPERSIMPANGAN

Ketika kau tabur ranjau-ranjau ideologi agamismu,dan meledakkan tali temali persatuan yang telah dirajut para leluhur kita lalu kau kerdilkan dan kau racuni anak bangsaku dengan tafsir tafsir anti Kebhinekaan,aku berteriak menangis meratapi masa depan bangsa ini,mau dibawa kemanakah gerangan...

Read More

ACAKADUT

Ada sinyal merah yang dibaca Sang PanditaNegeri kita sedang tidak baik-baik sajaHukum carut-marut,keadilan terpanggangDiiring harga bahan pangan yang kian melambungRakyat tergagap mencari solusiBerteriak di pasar,di jalan dan di lorong-lorong gelapNamun tak jua didengar sang Punggawa,dilirik Sang RajaSetan cingkrang berjenggot...

Read More

SETITIK SURGA

Setitik surga tengah menyapa jiwa ditiup denting hip hura,kerlap kerlip silaukan mataKuteguk anggurku didepan meja,melayangkan pandangan dipanggung utamaHiruk pikuk teriak gembira,sekilas kupandang sepasang mata,sejuk cantik penuh gelak tawa,ceriaKutarik Jiwaku dalam hasrat muda ingin kugayut si pemilik mata Hentakan manis...

Read More

AKU REBAH DIPANTAIMU

Aku rebah dipantaimu,menyanjung ombak yang tengah berdebur menyapa lembutnya pasir-pasir lautKerlap kerlip kemilau dipantaimu,menuangkan hasratku untuk melukiskan keindahanmu dalam setiap kata malam iniHempasan angin sejukmu membawa anganku kembali melukis guratan wajahmu dimasa lampau yang kini tampak membayang kembali dalam...

Read More

Fifteenth Scream

Menyeriap menapaki bukitmu,lembut gemerlap menghela nafas,diantara butiran-butiran tetes keringatmu,harum semerbak aroma dupa,Aku merangkak menyerbak rumput,jengkal demi jengkal membelai titik titik kejang menggelinjang Senyummu mengulum batin,berteriak menapaki waktuFifteenth Scream membahana diantara tembok-tembok beku,dinding dinding kaku,diiring siulan desir angin pantai sepoi,...

Read More

JALANKU

Kutapakkan langkah dipagi ini menuju terangMu disana diantara kerikil tajam dan batu hitam yang menghalang pandangan mataku dan kakipun sempat terantuk Namun angin selalu berdesir sejuk mengiring perjalanan ini membisik pada batinku tetaplah disini,pada jalanKu ini Kulihat didepan mata...

Read More

SEPUCUK POHON CEMARA

Sepucuk pohon cemaraBerdiri tegar dipantaikuDitengah hempasan ombak yang bergelora,dan nyanyian nyinyir sekelompok manusia Aku bukan bicara waktuNamun aku mengingat kelahiranMuYang membawa terabg dan damaiDiantara hati gelap manusia Merah Putih Hijau BiruKau dihias demikian indah Diterangi aneka lampu kerlap kerlipWarna...

Read More

BINATANG KECIL 2

Namamu kini membumiDiantara kegalauan dan kegelisahan manusiaMerebut ruang intimMembelah keakrabanMenuai air mata dan kesedihanDuka dan laraRisau dan cemasKau usik kedigdayaan manusiaKau usik kemegahan dan kesombongannya,phobiaRuntuh dan takutEgoispun kau tampakkan disiniKeserakahan kau nyatakanDan semua diborong atas namamuKau yang kecil itu...

Read More

SEGELAS SABDA

Segelas Sabda telah kutelan bersama sepiring dogma memulas lambungku,berdegup jantungkudan amarahpun terus bergejolakmenyalakan egokumenghalau kebenaran Ilahitubuhkupun semakin memanas Ku tak mampu lagi berpikir warastak jua hirau cecuit burung Kutak tak mampu pula merasakan sejuknya angindan mencecap asin manisnya hidangan...

Read More

Your Shopping cart

Close