AKU REBAH DIPANTAIMU
Aku rebah dipantaimu,menyanjung ombak yang tengah berdebur menyapa lembutnya pasir-pasir laut
Kerlap kerlip kemilau dipantaimu,menuangkan hasratku untuk melukiskan keindahanmu dalam setiap kata malam ini
Hempasan angin sejukmu membawa anganku kembali melukis guratan wajahmu dimasa lampau yang kini tampak membayang kembali dalam anganku
Airmatapun menetesi pasir putih ketika kembali kutapaki saat saat syahdu itu
Aku terpakau sejenak pada alunan musik bambu yang disaji malam ini disertai
hentakan bas gitar yang menyapu gendang telingaku untuk berdendang membawa pada kenangan masa itu
Sejuk kurasa kalau ku membayang kecupan kecil disetiap tubuhku
Kabut itu mengurai kembali,menampakkan hamparan tawamu,penuh ceria kala kupeluk erat dirimu dalam rinduku
Dan anginpun terus memapar membawa rerintik hujan di malam Natal ini
Kumainkan sendok garpuku untuk menghalau rindu yang terus mengukir,
Kumainkan jemariku untuk melepas galau yang tengah membelenggu
Seteguk bir bintang mengurai lamunanku,lupakan kembali kenangan yang pernah kau ukir
Aku terus terduduk diatas kursi bundar seraya menikmati alunan malam syahdu,diterangi sekumpulan jungkung dan kunang kunang yang menari dipinggir pantai
Barangkali engkau disana telah melupa kenangan itu dalam senjaku yang semakin renta
Namun aku terus mengingat tawa candamu
Diantara kuncup payung payung pantai,kegali kembali tatapan mesramu hingga cakrawala meredup ditelan gelombang
Malam ini batinku bersorak kembali mendendangkan kenangan yang pernah kita ukir bersama dipantaiku dan pantaimu
MeneerSam