ACAKADUT
Ada sinyal merah yang dibaca Sang Pandita
Negeri kita sedang tidak baik-baik saja
Hukum carut-marut,keadilan terpanggang
Diiring harga bahan pangan yang kian melambung
Rakyat tergagap mencari solusi
Berteriak di pasar,di jalan dan di lorong-lorong gelap
Namun tak jua didengar sang Punggawa,dilirik Sang Raja
Setan cingkrang berjenggot tersenyum gembira
Mengelabuhi agama,memprovokasi massa
Meneriakkan kafir dan jargon-jargon kebencian
Membumikan Thogut dan menafikan Pancasila
Ksatria negara terbengong dibelenggu dogma
HAM,HAM dan HAM
Sang Resi terus membaca
Sinyal merah semakin membara
garis tiga,lima sampai tujuh
Namun yang kaya tetap jumawa,tertawa
Menganggap sang Resi sedang gila
Rakyat makin terhimpit dan terjepit
Dogma Setan Jenggot ditelan sebagai kebenaran
Kita sedang dijajah oligarki China,begitu teriaknya
Berkumandang di sudut sudut WAG,diruang ruang diskusi,di pojok pojok medsos
Aparat,Pejabat,Pengusaha,terus saja berpesta,menafikan teriakan rakyat jelata
Tak jua sadar bahwa ladang telah kering,dan mudah terbakar
Setan jenggot terus bergerilya,menebar isu,mematangkan rencana
Oligarki harus dihabisi,teriaknya
Dan pundi pundipun mengalir deras dari sang Bohir belahan Utara,untuk para pemimpinnya
Rakyat makin bingung dan percaya pada kaum durhaka,sebab hidupnya sudah sempit dan terhimpit
meninggalkan ajaran luhur dan mulia
Barangkali ini memang zaman Joyoboyo yang memang harus kita lalui
PODOJOYONYO-MOGOBOTONGO entah sampai kapan,seakan baunya semakin mendekat saja.
MeneerSam