DANAUKU
Aku terpapar dalam rindumu
Meniti detakan jantung yang terus berdegup
Menyalakan mega mega cinta di tengah hamparan pasir asmara
Ku kuliti setiap jengkal senyum manismu diantara gelak tawa sekelompok manusia durjana yang menebar jerat jerat cinta
Namun kau tetap anggun tersenyum dalam dogma
Aku membayang dikau yang tengah kemilau di ufuk rembulan menyinari danauku yang sejuk segar berair jernih
dikeriapi ikan ikan arwana yang tengah berkelana mencari pusaran detak nadimu,disisi lain
sekumpul gadis muda setengah telanjang dada bersenda gurau menggoda mataku untuk terus memandangnya
Nanar penuh harap
Seakan menelan asmara yang pernah kita lewati bersama ditepian danauku itu
Kunang kunang pun bersenandung kerlap kerlip, serak teriak, meniti biduk lancung digoyang angin malam
Menyalakan hasrat batinmu untuk terus bercumbu diatas airku
Cintamu terus mengail kecupan demi kecupan seraya senandungkan kidung lega dahaga dan kau pun terus nyalakan dupa puja puji untuk meniti doa kita berdua ditengah hempasan ombak para durjana yang terus membelai biduk kita agar tenggelam didasar palung
Aku tetap tegar segar melajukan cita kita sampai pada tujuan pulau yang kita dambakan
Dikaupun tetap bergayut meniti malam panjang sampai bulan terlelap pulas
MeneerSam
Danau Tondano