KUPANDANGI
Kupandangi wajahku yang semakin menua
Dibalik layar kaca masa silam
Guratan kekerasan dibalut senyum merdeka
Barangkali hidup ini memang sandiwara
Bergulat keras menaikkan pamor,menjangkau ambisi dunia yang akhirnya kosong,bagai menggantang angin
Aku terlahir dalam keterbatasan
Menangis dalam dekapan air mata mama berteriak menjalani sengsara,keringat dan air susunya menyegarkan jiwaku,tubuhku dan semangatku
Dunia menyambutku penuh gelak tawa,suka cita,namun sinis dan sadis
Menempa jiwaku untuk tetap tegar dalam FirmanNya
Kadang ku berjalan mendekati laranganNya,atau pergi menjauhinya
Jatuh terpelosok walau selalu bangkit kembali hanya karena kasihNya
Kupandangi jejak hidupku yang polos namun penuh rekayasa,topeng berbopeng
Ambisi meraih gemerlap dunia membawaku pada titik hina dina
Maka aku berbalik meniti jalanNya
Mensyukuri berkahNya
Damai Sejahtera,selalu bersamaku didalam namaMu
Aku menatapi gelantungan kantong mata yang semakin membesar dibalik kerutan wajahku,tampilkan senyum untuk dunia
Entah ini tulus atau kemunafikan
Kadang akupun tak peduli lagi
Sebab dunia menggiringku pada dogma palsu
Kemewahan dan kemuliaan palsu
Cinta kasih palsu
Janji janji palsu
Yang dikemas dalam mazab gemerlap
Menyilaukan jiwa
Antara hasrat dan berkat,sengsara atau nikmat semuanya nyaris hampa,tak berguna
Kujalani saja apa yang Dia mau,atau kupilih pada jalan pikiranku
Menerabas lebatnya rimba dunia
Dipandu angan,kadang iman
Menatapi ruang ruang kosong,menyusuri hiruk pikuk
Menapaki kisi kisi dalam ke Ilahian atau roh roh kesesatan dunia
Aku terus menatap tajam kaca didepanku
Mencari jalan termudah kehidupanku dialam keabadian kelak dalam iman pengorbananMu
MeneerSam