Secangkir kopi pahitku,diaduk dengan gula gula manismu,terbakar membara dalam hasratku Kujilat pekat setiap jengkal bibir gelasmu,dan kau tersenyum manis mengaduk aduk detak jantungku Seketika kau raba lembut sendok besarku ditengah pusaran gelombang buih putihmu yang terus berputar,bergoyang,meniti irama kelembutanmu Aku terhenyak lagi dalam hentakan kerling manismu,saat kau belai dinding cangkirku,dan kukulumi bintik hitammu Birahi kehausanku semakin membara Lega kurasa,saat sejuk kuteguk kopimu dalam irama salsa yang terus bergema Lalu kuteriakkan nafas championku menyeruput hitam kopimu,seraya kau tuang riang putih susumu,menghalau badai galau kehidupan kita Irama cangkirmu terus berdendang semakin syahdu,menyentuh geli sendok besarku Disinar lampu redup temaram Kau teguk sejuk tetesan gulaku Meniti denting dalam pusaran hitam geloramu Tenggelam nikmat terjerat pekat hitam kopi mu