CINTAKU DI SYDNEY

Lampu gemerlap menyergap batinku di tengah hembusan dinginnya air lautmu.
Aku menatap harap asap sisha yang tengah membumbung,
Membelai angin, meniti bulanmu di atas sana, menarikan bintang-bintangku.

Sepotong roti burger kukunyah renyah,
Seraya terus menatap senyummu yang semakin kilau,
Dibuai sinar gemerlap Sydney Harbour Bridge.
Kau kulum tanganmu, menggapai impianku dalam anganku, jauh di seberang sana.

Gemuruh kapal tunda membelah sungaimu,
Merusak alam khayalku yang tengah bergelora membaca mimikmu.
Gimik membelai sukma ketika kau sodori kehangatan senyummu,
Saat meniti lelangit biru berwajah gelap, nyaris tak mampu menyentuh hasratku.

Aku masih terlena pada es lilin yang tengah kau kulum lembut,
Sehingga jiwaku goncang menggelinjang, membayang tarian lidahmu.
Angin terus menusuk, merajut cintaku di atas dermaga itu,
Menafikan segala rasa yang telah kumiliki selama ini.

Membangunkan rasa cintaku yang kian semakin bergemuruh,
Menggayuti setiap angan yang kau tawarkan.
Namun tanpa kusadari, aku berlari hempaskan hasratku,
Memeluk rindumu, membuang segala khayal tentang gairah cintamu,
Menghempas pada jembatan kaku itu.

Meneer Sam
Sydney

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your Shopping cart

Close